SELAMAT HARI PAHLAWAN 10 NOPEMBER 2025 “ PAHLAWANKU TELADANKU, TERUS BERGERAK MELANJUTKAN PERJUANGAN

LUH PUTU LIA SINTIA SARASWATI 10 November 2025 09:47:24 WITA

Tema Hari Pahlawan 2025 pada frasa pertama adalah Pahlawan Teladanku, makna yang terkandung dalam frasa ini adalah Pahlawan dengan semangat juang membangun bangsa, mempertahan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia wajib menjadi teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sikap yang menegaskan nasionalisme, keberanian, integritas dan semangat persatuan menjadi pedoman bagi generasi penerus bangsa yang terkandung pada frasa tema Hari Pahlawan tersebut.

Hari Pahlawan diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai bentuk penghargaan dan mengenang jasa para pejuang dalam peristiwa 10 November 1945. Peristiwa yang menjadi simbol semangat perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan ini, terjadi di surabaya pada tahun 1945. Saat itu bangsa Indonesia yang telah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 atas penjajahan.

Namun, sekutu dalam hal ini Britania Raya datang pada September 1945 di Indonesia dengan dalih melucuti senjata pasukan jepang yang saat itu mengalami kekalahan perang. Ketegangan muncul di Surabaya saat sekelompok orang belanda mengibarkan bendera Belanda di Hotel Yamato, Surabaya. Hal ini membuat rakyat semakin geram dan berpotensi Indonesia akan jatuh kembali kepada pemerintah kolonial belanda.

Gejolak yang terjadi memaksa adanya perundingan antara pihak belanda dengan pemerintah Indonesia, namun perundingan ini berlangsung panas dan menimbulkan tragedi berdarah atas tewasnya pihak belanda dan Indonesia. Pasukan inggris yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby di Surabaya berkonflik dengan rakyat pada 27 Oktober 1945 dari pertempuran kecil hingga meluas menjadi serangan umum.

Ketegangan memuncak saat Brigjen Mallaby terbunuh pada 30 Oktober 1945. Kematian pimpinan sekutu menjadi pukulan telak bagi mereka, akhirnya pada 10 November 1945 terjadi ultimatum dari pihak tentara inggris kepada rakyat untuk menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan.

Namun tokoh pejuang kemerdekaan Bung Tomo dan beberapa Kyai menolak ultimatum tersebut. Maka munculah istilah “merdeka atau mati”, pertempuran berjalan dengan alot antar kedua kubu dan dari situlah lahir Hari Pahlawan.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Lokasi Silangjana

tampilkan dalam peta lebih besar